Contoh Laporan Perlindungan Hutan. Sumber Api Kebakaran Hutan



Mata Kuliah    : Perlindungan Hutan
Hari/tanggal    : Rabu, 03 Mei 2017
Kelas               : Manajemen hutan rabu pagi

SUMBER API KEBAKARAN HUTAN

KELOMPOK 1
Nama/NIM      :************


DOSEN
Ati Dwi Nurhayati, S.Hut., M.Si.


ASISTEN
Lutfiah Surayah, S.Hut.
Amirah Agharid N. Hrp., S.Hut.



DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Kebakaran hutan disebabkan oleh banyak hal baik itu alami maupun karena manusia. Menurut Notohadinegoro (2006), kebakaran dapat terjadi karena pembakaran yang tidak dikendalikan, karena proses spontan alami, atau karena kelalaian manusia. Sumber api alami ialah kilat yang menyambar pohon atau bangunan, letusan gunung api yang menebarkan bongkahan bara api, dan gesekan antara ranting tumbuhan kering karena goyangan angin yang menimbulkan panas dan percikan api. Menurut Rasyid (2014),  faktor kegiatan manusia yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan antara lain adanya kegiatan pembuatan api unggun di dalam hutan, namun bara bekas api unggun tersebut tidak dipadamkan. Adanya kegiatan pembukaan lahan dengan teknik tebang-tebas-bakar yang tidak  terkontrol, biasa dilakukan oleh perusahaan HTI dan peladang berpindah ataupun menetap. Pembakaran secara disengaja untuk mendapatkan lapangan penggembalaan atau tempat berburu, membuang puntung rokok yang menyala secara sembarangan serta akibat penggunaan peralatan atau mesin yang menyebabkan timbulnya api. Dari beberapa ulasan diatas, disebutkan bahwa yang termasuk penyebab kebakaran hutan adalah karena gesekan ranting dan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Akan tetapi hal itu masih diragukan apakah benar-benar bisa menimbulkan kebakaran hutan atau tidak. Praktikum ini akan membuktikan apakan benar gesekan ranting dan puntung rokok dapat menyebabkan kebakaran hutan.
1.2 Tujuan
            Praktikum ini bertujuan untuk menguji apakah gesekan kayu atau bambu dapat menyebabkan penyalaan dan untuk menguji sejauh mana puntung rokok dapat menyebabkan kebakaran.
BAB II
BAHAN DAN METODE
1.1 Bahan
            Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah dua potong kayu dan bambu, 4 batang rokok, serasah daun pinus, korek api, dan alat penghitung waktu.
1.2 Metode
Gesekan kayu:
1.      Pegang dua potongan kayu, masing-masing tangan memegang satu potongan.
2.      Gesekkan salah satu potongan kayu terhadap potongan kayu lainnya selama satu menit.
3.      Rasakan panas yang ditimbulkan dan amati perubahan pada kayu, apakah ada percikan api atau tidak.
4.      Lakukan hal yang sama dengan waktu dua menit dan tiga menit kemudian bandingkan hasil pengamatan.
5.      Lakukan hal yang sama terhadap potongan bambu kemudian bandingkan hasilnya dengan gesekan potongan kayu.
Putung rokok :
1.      Timbang serasah daun pinus sebanyak 220 gram.
2.      Letakkan 20 gram serasah di atas seng.
3.      Nyalakan satu batang rokok, kemudian letakkan di atas serasah secara sembarang, diamkan selama 10 menit.
4.      Setelah 10 menit, amati apakah ada bara api atau nyala api yang terbentuk.
5.      Nyalakan dua batang rokok lagi kemudian letakkan diatas serasah dengan kedua ujung  rokok disatukan.
6.      Diamkan selama 10 menit, kemudian amati apakah ada bara api atau nyala api yang terbentuk.
7.      Nyalakan dua batang rokok lagi, kemudian letakkan di atas serasah secara sembarang.
8.      Diamkan selama 10 menit, kemudian amati apakah ada bara api atau nyala api yang terbentuk.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
Tabel 1 hasil pengamatan gesekan kayu dan bambu
Jenis Bahan bakar
Perlakuan
1 menit
2 menit
3 menit
Kayu
Hangat
Panas, tidak ada bau gosong
Panas
Bambu
Panas
Panas, timbul bau gosong
Panas, ada bau gosong

Tabel 2 hasil pengamatan puntung rokok
Perlakuan
Pengamatan
1 rokok
Tidak ada bekas pembakaran, hanya ada abu rokok dan rokok masih menyala
2 rokok
Serasah gosong, tidak ada bara api, dan rokok masih menyala
2 rokok yang digabung
Serasah gosong, tidak ada bara api, dan rokok masih menyala

3.2 Pembahasan
            Salah satu syarat timbulnya api adalah adanya sumber panas. Sumber panas ini beperan sebagai pemicu terjadinya reaksi antara oksigen dan bahan bakar. Reaksi tersebut hanya terjadi pada suhu tertentu tergantung bahan bakar. Oleh karena itu panas yang dihasilkan dari sumber panas haruslah cukup agar kebakaran bisa terjadi. Hasil praktikum menunjukkan bahwa gesekan kayu dan puntung rokok tidak dapat menimbulkan kebakaran. Itu karena panas yang dihasilkan dari gesekan dan puntung rokok tidak cukup untuk memicu munculnya api. Menurut Thoha (2008), bila selulosa dan hemiselulosa dipanaskan, keduanya akan terdekomposisi menjadi senyawa organik yang mudah terbakar. Apabila senyawa tersebut tersuling dari bahan bakar berkayu maka mereka dapat menyala pada suhu 300-600C.
            Panas yang dihasilkan dari gesekan kayu berbeda dari bambu. Gesekan bambu menghasilkan panas yang lebih besar. Itu juga dibuktikan dengan adanya bau gosong pada bambu. Hal itu disebabkan oleh berbedanya sifat konduktivitas panas antara kayu dan bambu. Bambu memiliki konduktivitas panas lebih baik dibandingkan kayu sehingga panas yang terbentuk karena gesekan sulit dialirkan pada kayu. Menurut Prasojo (2011), kadar air juga mempengaruhi hal tersebut. Bambu menjadi lebih panas karena kemungkinan kadar air pada kayu lebih besar dari pada bambu sehingga panas yang terbentuk karena gesekan di serap oleh air yang ada pada kayu.


BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dugaan bahwa gesekan ranting dan puntung rokok menyebabkan kebakaran hutan tidak terbukti. Gesekan ranting dan puntung rokok tidak mampu menimbulkan penyalaan karena panas yang dihasilkan tidak cukup untuk penyalaan api.

Daftar Pustaka
Notohadinegoro. 2006. Pembakaran dan kebakaran Lahan. Makalah. Dalam : Simposium dampak kebakaran hutan terhadap sumber daya alam dan lingkungan di UGM, 17 Desember.
Rasyid M. 2014. Permasalahan dan dampak kebakaran hutan. Makalah. Dalam : Lokakarya Regional Ikatan Widyaiswara Indonesia di Banten,  11 November.
Thoha A. 2008. Proses-proses dan Lingkungan Yang Mempengaruhi Kebakaran Biomasa. Sumatera Selatan : USU Repository.
Prasojo A, Sulistyo J, Listyanto T. 2011.Konduktivitas panas empat jebis kayu dalam kondisi kadar air yang berbeda. Dalam : Penguatan Pendidikan Berbasis Penelitian dalam Pengolahan Secara Tepat pada Kayu. Prosiding. Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia. UGM.  Yogyakarta : Masyarakat Peneliti kayu Indonesia, halaman 97-101.



Komentar

  1. Ti 89 Titanium Calculator | TITNCIATIC ARTS
    Ti 89. Ti 89.Ti 89 is a 2016 ford fusion energi titanium machine titanium price made by Solingen. It is a model titanium watches of the Zodiac Star, also known as the titanium jewelry piercing Tri-Star. titanium i phone case

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri-ciri Kuhus Jenis Pohon, Praktikum Dendrologi

Laporan Praktikum Pengaruh Ukuran Bahan Bakar Terhadap Lama Penyalaan

Laporan Praktikum, Pengaruh Topografi Terhadap Laju Penjalaran Api